KONVERSI MIKROFILM
NASKAH NUSANTARA DAN SK.LANGKA KE DIGITAL DALAM MENGGAPAI MINAT BACA
KATA
PENGANTAR
Konversi mikrofilm Naskah Nusantara
dan SK. Langka ke digital dalam menggapai minat baca menarik penulis untuk
menuangkan ke dalam tulisan ini. Dimana pemustaka biasanya mencari informasi
Naskah dan SK. Langka hanya melalui mikrofilm. Penulis berharap tulisan ini
dapat membantu pemustaka unutk mengetahui bahwa Perpustakaan Nasional RI telah
melaksanakan program percepatan digitalisasi, pada mikrofilm yang ada di
Perpustakaan Nasional RI, terutama pada naskah nusantara yang dimiliki perpustakaan
nasional. Memang belum semua bahan perpustakaan yang di digitalkan, tetapi
setiap tahun program ini terus berjalan. Melalui konversi digital mudah-mudahan
visi dan misi perpustakaan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat
tercapai.
Apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dalam penulisan ini, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis hanya
manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf. Akhir kata penulis
berharap tulisan dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamin..
Jakarta,
22 September 2019
Penulis,
Jamiat, S.Sos
Pustakawan Madya
ABSTRAK
Dunia
semakin berkembang cepat, kemajuan digitalisasi semakin mennggila. Zaman
millenial dikatakan orang sebagai zaman digital. Semua tinggal klik-klik-klik.
Perpustakaan sebagai sarana menimba ilmu bahan perpustakaan yang analog hampir
tergantikan dengan digital. UU Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, dimana
pada pasal 1 baris 1 dinyatakan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Di Perpustakaan Nasional
RI ada Pusat Preservasi yang melakukan perawatan bahan perpustakaan melalui
alih media analog dan digital, ada Bidang pengolahan yang mengolah data INLIS,
ada Pusat Otomasi yang menyediakan server untuk penyimpanan data online. Teknologi
digital merupakan teknologi yang tidak lagi mengggunakan tenaga manusia atau
manual. Sistem digital adalah perkembangan dari sistem analog. Digitalisasi
cenderung pada sistem pengoperasian yang otomatis dengan format yang dapat
dibaca oleh komputer. Perubahan sistem analog ke digital telah mengubah banyak
hal dan mengancam eksistensi media cetak. Sebagian besar pelanggan media cetak
telah beralih ke penggunaan teknologi on line yang lebih feksibel, bisa membaca
informasi terbaru kapan saja dan dimana saja. Penyajian yang lebih hidup akan
menarik pemustaka.
Kata
kunci : Konversi , digital dan mikrofilm
A.
Latar Belakang
Dunia semakin berkembang cepat,
kemajuan digitalisasi semakin mennggila. Zaman millenial dikatakan orang
sebagai zaman digital. Semua tinggal klik-klik-klik. Perpustakaan sebagai
sarana menimba ilmu bahan perpustakaan yang analog hampir tergantikan dengan
digital. Mbah google memberikan wawasan baru dengan dunia maya menggantikan
analog-analog (Media cetak) yang selalu dibawa dalam tas. Hanya dengan membuka
gadget/Hp pemustaka dapat melihat isi dunia, meliaht artikel, gambar bahkan
melihat video. Begitu mudahnya digitalisasi hingga digandrungi banyak orang. Lev
Monovich merupakan Professor of Visual Arts, University of California, San
Diego, yang menulis buku The Language of New Media. Lev Manovich (2002)
mengidentifikasi lima karakteristik digital, yakni numerik representasi; modularitas
(prinsip perakitan unit yang lebih besar dari yang lebih kecil); otomatisasi;
variabilitas; dan transcoding (hubungan antara komputasi dan budaya
sehari-hari). Menurutnya, teori digital selalu berkaitan erat dengan media,
karena media terus berkembang seiring dengan majunya teknologi dari media lama
sampai media terbaru, sehingga mempermudah manusia dalam segala bidang yang
berkaitan dengan Teori digital.
Keterpakaian bahan perpustakaan ke
pemustaka merupakan keinginan pustakawan dan lembaga perpustakaan. Semakin
banyak bahan perpustakan yang dimanfaatkan pemustaka berarti fungsi
perpustakaan sebagai jasa pelayanan berhasil dengan baik. Sasaran dan target pencapaian
minat baca secara nasional semakin terpenuhi. Di era millenial yang serba
digital ini, perpustakaan harus merubah capaian minat baca pemustaka dari
membaca analog ke arah digitalisasi, itu semua dapat terjadi jika perpustakaan
mendigitalisasi semua bahan perpustakaannya. Kalau tidak capaian minat baca
secara nasional hanya sebuah cerita dongeng saja artinya tidak akan terpenuhi. Apalagi sekarang penduduk Indonesia sudah mencapai
267.002.779 per 2018 menurut blogspot.com. Sementara menurut BPS 265 juta lebih
dengan rincian sebagai berikut :
JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2018 (KELOMPOK UMUR)
|
|
KELOMPOK UMUR
|
JUMLAH
|
0-4
|
23.729.000
|
5-9
|
23.878.000
|
10-14
|
22.878.000
|
15-19
|
22.242.000
|
20-24
|
21.823.000
|
25-29
|
21.125.000
|
30-34
|
20.528.000
|
35-39
|
20.181.000
|
40-44
|
19.145.000
|
45-49
|
17.375.000
|
50-54
|
15.025.000
|
55-59
|
12.326.000
|
60-64
|
9.352.000
|
65-69
|
6.365.000
|
70-74
|
4.218.000
|
75 +
|
4.817.000
|
TOTAL
|
265.015.000
|
Apakah mungkin
pemustaka datang ke Perpustakaan yang jauh dari tempat tinggalnya. Jawabannya
mungkin tetapi berapa banyak dari jumlah penduduk tersebut walaupun Indonesia
merupakan perpustakaan terbanyak no.2 di dunia sebanyak 25.728 Perpustakaan di
seluruh Indonesia menurut suakaonline.com dengan minat baca urutan 60 di dunia.
Apa yang salah dengan perpustakaan ?, atau buku-bukunyakah yang kurang menarik
sehingga orang segan untuk membacanya. Kini Kepala Perpustakaan mencanangkan
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan pendekatan kepada sosial budaya yaitu
dengan Perpustakaan Keliling dan mengkonversi ke bentuk digital baik dari buku,
surat kabar maupun manuskrip dan diharapkan mampu mendobrak urutan minat baca
Indonesia di dunia.
Di Perpustakaan Nasional RI ada Pusat
Preservasi yang melakukan perawatan bahan perpustakaan melalui alih media
analog dan digital, ada Bidang pengolahan yang mengolah data INLIS, ada Pusat
Otomasi yang menyediakan server untuk penyimpanan data online. Pusat Preservasi
Perpustakaan Nasional RI informasi bahan perpustakaan masih banyak yang terekam
dalam media analog/mikrofilm. Pemustaka tidak dapat membaca informasi dengan
subjek yang sama dengan pemustaka lain di waktu bersamaan dengan media analog. Agar
pemustaka dapat membuka informasi secara bersamaan dengan judul yang sama, maka
mikrofilm sebaiknya dikonversi ke bentuk digital dan di upload ke website
melalui INLIS Perpustakaan Nasional RI.
Pada tahun 2019 ini Pepustakaan
Nasional RI memiliki mikrofilm sebanyak 9896 Roll dari alih media surat kabar
langka sampai tahun 2016 ( surat kabar terkini). Konversi mikrofilm ke digital
baru dilaksanakan pada tahun 2013 hingga saat ini, yaitu konversi naskah
nusantara. Ini adalah tantangan Pustakawan dan Pejabat Pembuat Kebijakan Preservasi
untuk lebih menggiatkan konversi mikrofilm ke digital, bukan hanya pada naskah
nusantara tetapi pada surat kabar langka yang diminati pemustaka seperti Asia
Raya, Keng Po, Merdeka, Rakyat Merdeka dan lain-lain. Tidak ada kata terlambat
didalam mengikuti perkembangan zaman, lakukan selagi dapat dilakukan.
B. Perbedaan analog dengan digital
Mikrofilm sebagai
sarana pelestarian jangka panjang termasuk sebagai bahan perpustakaan bentuk
analog. Mikrofilm berbeda dengan bentuk analog lain. Mikrofilm membutuhkan alat
khusus untuk membacanya yaitu Mikrofilm Reader, sehingga pemustaka harus datang
ke perpustakaan jika butuh informasi dari mikrofilm. Mikrofilm juga tidak dapat
berbagi kepada orang lain di waktu yang sama. Maka konversi mikrofilm ke
digital sangat perlu di era saat ini. Pemustaka dapat membaca satu informasi
bersama di waktu yang sama. Sementara
untuk Mikrofilm disimpan sebagai bentuk pelestari jangka
panjang. Inilah salah satu
perbedaan analog mikrofilm dengan digital seperti dari Rustam Aji “Digitalisasi, Era Tantangan Media”
Editor Online Tribun Jateng pada tabel 1 dijelaskan perbedaan antara analog dan
digital.
Jika website
nya rusak karena daya simpan terbatas dapat dilakukan
konversi ulang dengan catatan server atau penyimpanan
data harus diperbesar. Konversi ini dilakukan untuk membantu pemustaka mencari informasi melalui OPAC
pada Situs website Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
TABEL.1
Perbedaan Media Cetak dengan media Online
Unsur
|
Media Cetak
|
Media Online
|
Pembatasan panjang naskah
|
Biasanya panjang naskah telah
dibatasi
|
Tidak ada pembatasan panjang
naskah, karena halaman web bisa menampung naskah yang sepanjang apapun, Namun
demi alasan kecepatan akses, keindahan desain dan alasan-alasan teknis
lainnya, perlu dihindarkan penulisan naskah yang terlalu panjang.
|
Prosedur naskah
|
Naskah biasanya harus di-ACC oleh
redaksi sebelum dimuat.
|
Sama saja. Namun ada sejumlah media
yang memperbolehkan wartawan di lapangan yang telah dipercaya untuk
meng-upload sendiri tulisan-tulisan mereka.
|
Editing
|
Kalau sudah naik cetak (atau sudah
di-filmkan pada proses percetakan), tak bisa diedit lagi.
|
Walaupun sudah online, masih bisa
diedit dengan leluasa. Tapi biasanya, editing hanya mencakup masalah-masalah
teknis, seperti merevisi salah ketik, dan seterusnya.
|
Tugas desainer atau layouter
|
Tiap edisi, desainer atau layouter
harus tetap bekerja untuk menyelesaikan desain pada edisi tersebut.
|
Desainer dan programmer cukup
bekerja sekali saja, yakni di awal pembuatan situs web. Selanjutnya, tugas
mereka hanya pada masalahmasalah maintenance atau ketika perusahaan
memutuskan untuk mengubah desain dan sebagainya. Setiap kali redaksi
meng-upload naskah, naskah itu akan langsung “masuk” ke desain secara
otomatis
|
Jadwal terbit
|
Berkala (harian, mingguan, bulanan,
dua mingguan, dan sebagainya).
|
Kapan saja bisa, tidak ada jadwal
khusus, kecuali untuk jenis-jenis tulisan/rubrik tertentu.
|
Distribusi
|
Walau sudah selesai dicetak, media
tersebut belum bisa langsung dibaca oleh khalayak ramai sebelum melalui
proses distribusi.
|
Begitu di-upload, setiap berita
dapat langsung dibaca oleh semua orang di seluruh dunia yang memiliki akses
internet.
|
C.
KENAPA MIKROFILM DIKONVERSI
Konversi
mikrofilm ke digital adalah pemindahan dari bentuk analog ke digital yang
kemudian diupload ke Website Perpustakaan Nasional RI melalui database INLIS,
dimana data-data bibliografi bahan perpustakaan sudah di digital masuk pada
data INLIS. Data yang diupload harus melalui proses editing terlebih dahulu dan
dibentuk e book dengan format PDF baru diupload ke INLIS. Seperti: gambar 1
Konversi mikrofilm ke digital. Konversi perlu dilakukan karena:
1.
Pertimbangan perawatan terhadap mikrofilm.
2.
Kemajuan teknologi mengharuskan informasi dalam bentuk digital.
3.
Membantu minat baca masyarakat terhadap bahan perpustakaan langka.
4.
Menjadikan mikrofilm hanya sebagai penyimpanan informasi jangka panjang.
Gambar 1. Konversi
Mikrofilm Naskah ke digital
Konversi
mikrofilm ke digital selain menambah koleksi mempermudah pemustaka didalam
mencari informasi pada bahan perpustakaan langka. Mikrofilmpun semakin
terpelihara karena tidak keluar masuk ruang penyimpanan. Di Perpustakaan
Nasional Negatif Master hanya satu (1) sementara di Eropa terdapat 2 Master
Negatif, Master Negatip 1 disimpan di Cold Storage bawah tanah dan dibungkus
dengan alumunium foil. Master Negatip ke 2 untuk pembuatan duplikat. Semakin
banyak mikrofilm yang terdigitalkan semakin banyak pula informasi yang sampai
ke pemustaka, berarti semakin mudah pencapaian minat baca secara nasional.
D.
PERLU PERCEPATAN
Perpustakaan Nasional RI yang memiliki
fasilitas sarana dan prasarana memadai sejogjanya sudah mampu melakukan
percepatan konversi dari mikrofilm ke digital. Maksudnya agar semua bahan
perpustakaan yang ada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ter
digitalkan. Kegiatan ini juga dapat menjadi contoh perpustakaan lain di seluruh
Indonesia. Sesuai UU Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, dimana pada
pasal 1 baris 1 dinyatakan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Percepatan perlu dilakukan karena
akan mendorong minat baca masyarakat melalui digital. Seperti pada gambar 2
dibawah ini. Masyarakat dapat membaca melalui Gadget atau PC dimana saja, kapan
saja tanpa halangan waktu dan tempat.
Gambar 2: orang membaca melalui laptop di Taman
Gambar 3 : Orang mencari informasi melalui Gadget di Stasiun kereta
Melalui percepatan diharapkan dapat
menyentuh pada inklusi sosial budaya
dan mensejahterakan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Mikrofilm yang
sudah diupload di Perpustakaan cukup banyak, diantaranya
adalah: Naskah PNRI dan Daulat Rakyat (daftar lampiran). Penulis berharap semua informasi yang tersimpan di Mikrofilm
segera di konversi ke digital agar pemustaka dari lapisan masyarakat dapat
melihat dan membaca informasi-informasi tersebut. Bahan
Perpustakaan yang diupload merupakan bahan perpustakaan langka atau usia bahan
perpustakaan diatas 50 tahun.
E.
KESIMPULAN
Konversi
mikrofilm ke digital merupakan kemajuan perpustakaan dalam meningkatkan minat
baca secara nasional. Melalui konversi pemustaka tidak perlu lagi datang ke
perpustakaan untuk mencari informasi melalui mikrofilm. Pemustaka dapat mencari
informasi melalui Web Site Perpustakaan kapan saja, dimana saja dan tidak lagi
menggunakan mikrofilm.
Kebijakan
Pimpinan yang menyetujui konversi mikrofilm ke digital sangat membantu
perawatan mikrofilm, karena mikrofilm tidak lagi keluar masuk ruang penyimpanan
(cold storage). Jika semua mikrofilm sudah terdigitalkan, mikrofilm sudah tidak
lagi dimanfaatkan pemustaka tetapi hanya sebagai media penyimpanan jangka
panjang.
Konversi
mikrofilm kedigital diharapkan dapat menambah minat baca masyarakat secara nasional dari anak-anak sampai dewasa, dari pedagang sampai
pengusaha, dengan motto Indonesia Cerdas melalui minat baca di Perpustakaan
Nasional RI terutama minat baca pada bahan perpustakaan langka, surat kabar
langka atau naskah kuno. Kesejahteraaan
masyarakat bukan tidak mungkin dicapai jika masyarakatnya gemar membaca.
F.
DAFTAR PUSTAKA
Lev Monovich ‘ The Language of New Media”. (2001)
Rustam Aji “Digitalisasi, Era Tantangan Media” Editor Online Tribun Jateng
Islamic
Communication Journal Voll. 01, No. 01,
Mei-Oktober 2016
UU no. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
E. LAMPIRAN
TABEL.
2 DAFTAR MIKROFILM NAKAH PNRI YANG SUDAH DI UPLOAD
No Roll
|
Konten
|
Kode
|
Status Inlis
|
BIB-ID
|
|||||
015/PNRI
|
Babad Demak Mataram
|
Cs. 60
|
Katalog Mikrofilm
|
0010-0818000442
|
|||||
Sri Sangkala Singa
|
Cs. 61
|
||||||||
Sri Sadana
|
Cs. 62
|
||||||||
Tutur Mulajati
|
Cs. 63
|
||||||||
Tajusalatin
|
Cs. 64
|
||||||||
Tajusalatin
|
KBG. 273
|
||||||||
016/PNRI
|
Penggalan Jawa
|
Cs.45
|
Katalog
Mikrofilm
|
0010-0818000461
|
|||||
Kitab Ilmu Falak
|
Cs.46
|
||||||||
Ahmad Muhammad
|
Cs.47
|
||||||||
Suluk Budiman
|
Cs.48
|
||||||||
Primbon Warna-warni
|
Cs.49
|
||||||||
Dewa Buda
|
Cs. 65
|
||||||||
024/PNRI
|
Serat Centhini Kadipaten
|
KBG. 121a
|
Katalog
Mikrofilm
|
0010-0818001355
|
|||||
Serat Centhini Kadipaten
|
KBG. 121b
|
||||||||
Serat Centhini Kadipaten
|
BG. 592a
|
||||||||
Serat Centhini Kadipaten
|
BG. 592b
|
||||||||
Serat Centhini Kadipaten
|
BG. 592c
|
Daftar Mikrofilm Surat Kabar yang sudah diupload
|
|||
No.
|
Dokumen
|
Halaman
|
Pengunggah dan tanggal unggah
|
1
|
Daulat_Rajat_1931_09_10_001.zip
|
12
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
2
|
Daulat_Rajat_1931_09_30_001.zip
|
16
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
3
|
Daulat_Rajat_1931_10_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
4
|
Daulat_Rajat_1931_10_30_001.zip
|
18
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
5
|
Daulat_Rajat_1931_11_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
6
|
Daulat_Rajat_1931_11_20_001.zip
|
10
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
7
|
Daulat_Rajat_1931_11_30_001.zip
|
10
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
8
|
Daulat_Rajat_1931_12_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
9
|
Daulat_Rajat_1931_12_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
10
|
Daulat_Rajat_1931_12_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
11
|
Daulat_Rajat_1932_01_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
12
|
Daulat_Rajat_1932_01_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
13
|
Daulat_Rajat_1932_01_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
14
|
Daulat_Rajat_1932_02_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
15
|
Daulat_Rajat_1932_02_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
16
|
Daulat_Rajat_1932_02_29_001.zip
|
10
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
17
|
Daulat_Rajat_1932_03_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
18
|
Daulat_Rajat_1932_03_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
19
|
Daulat_Rajat_1932_03_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
20
|
Daulat_Rajat_1932_04_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
21
|
Daulat_Rajat_1932_04_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
22
|
Daulat_Rajat_1932_04_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
23
|
Daulat_Rajat_1932_05_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
24
|
Daulat_Rajat_1932_05_20_001.zip
|
12
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
25
|
Daulat_Rajat_1932_05_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
26
|
Daulat_Rajat_1932_06_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
27
|
Daulat_Rajat_1932_06_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
28
|
Daulat_Rajat_1932_06_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
29
|
Daulat_Rajat_1932_07_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
30
|
Daulat_Rajat_1932_07_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
31
|
Daulat_Rajat_1932_07_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
32
|
Daulat_Rajat_1932_08_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
33
|
Daulat_Rajat_1932_08_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
34
|
Daulat_Rajat_1932_08_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
35
|
Daulat_Rajat_1932_09_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
36
|
Daulat_Rajat_1932_09_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
37
|
Daulat_Rajat_1932_09_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
38
|
Daulat_Rajat_1932_10_10_001.zip
|
6
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
39
|
Daulat_Rajat_1932_10_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
40
|
Daulat_Rajat_1932_11_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
41
|
Daulat_Rajat_1932_11_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
42
|
Daulat_Rajat_1932_11_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
43
|
Daulat_Rajat_1932_12_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
44
|
Daulat_Rajat_1932_12_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
45
|
Daulat_Rajat_1932_12_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
46
|
Daulat_Rajat_1933_01_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
47
|
Daulat_Rajat_1933_01_20_001.zip
|
10
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
48
|
Daulat_Rajat_1933_01_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
49
|
Daulat_Rajat_1933_02_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
50
|
Daulat_Rajat_1933_02_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
51
|
Daulat_Rajat_1933_02_28_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
52
|
Daulat_Rajat_1933_03_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
53
|
Daulat_Rajat_1933_03_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
54
|
Daulat_Rajat_1933_03_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
55
|
Daulat_Rajat_1933_04_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
56
|
Daulat_Rajat_1933_04_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
57
|
Daulat_Rajat_1933_05_01_001.zip
|
10
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
58
|
Daulat_Rajat_1933_05_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
59
|
Daulat_Rajat_1933_05_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
60
|
Daulat_Rajat_1933_05_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
61
|
Daulat_Rajat_1933_06_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
62
|
Daulat_Rajat_1933_06_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
63
|
Daulat_Rajat_1933_06_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
64
|
Daulat_Rajat_1933_07_10_001.zip
|
10
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
65
|
Daulat_Rajat_1933_07_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
66
|
Daulat_Rajat_1933_07_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
67
|
Daulat_Rajat_1933_08_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
68
|
Daulat_Rajat_1933_08_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
69
|
Daulat_Rajat_1933_08_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
70
|
Daulat_Rajat_1933_09_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
71
|
Daulat_Rajat_1933_09_20_001.zip
|
88
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
72
|
Daulat_Rajat_1933_09_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
73
|
Daulat_Rajat_1933_10_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
74
|
Daulat_Rajat_1933_10_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
75
|
Daulat_Rajat_1933_10_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
76
|
Daulat_Rajat_1933_11_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
77
|
Daulat_Rajat_1933_11_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
78
|
Daulat_Rajat_1933_11_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
79
|
Daulat_Rajat_1933_12_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
80
|
Daulat_Rajat_1933_12_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
81
|
Daulat_Rajat_1933_12_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
82
|
Daulat_Rajat_1934_01_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
83
|
Daulat_Rajat_1934_01_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
84
|
Daulat_Rajat_1934_01_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
85
|
Daulat_Rajat_1934_02_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
86
|
Daulat_Rajat_1934_02_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
87
|
Daulat_Rajat_1934_02_28-03_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
88
|
Daulat_Rajat_1934_03_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
89
|
Daulat_Rajat_1934_03_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
90
|
Daulat_Rajat_1934_04_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
91
|
Daulat_Rajat_1934_04_20_001.zip
|
10
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
92
|
Daulat_Rajat_1934_05_01_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
93
|
Daulat_Rajat_1934_05_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
94
|
Daulat_Rajat_1934_05_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
95
|
Daulat_Rajat_1934_05_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
96
|
Daulat_Rajat_1934_06_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
97
|
Daulat_Rajat_1934_06_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
98
|
Daulat_Rajat_1934_06_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
99
|
Daulat_Rajat_1934_07_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
100
|
Daulat_Rajat_1934_07_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
101
|
Daulat_Rajat_1934_07_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
102
|
Daulat_Rajat_1934_08_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
103
|
Daulat_Rajat_1934_08_20_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
104
|
Daulat_Rajat_1934_08_30_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
105
|
Daulat_Rajat_1934_09_10_001.zip
|
8
|
Uploaded By : 196306061985031002. Tgl :
5/4/2017
|
JUMLAH
HALAMAN
|
958
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar